Status Gunung Slamet Turun Menjadi Waspada

"Masyarakat tetap kami imbau waspada. Masih ada potensi letusan."

Gunung Slamet mengeluarkan material vulkanik terlihat dari Desa Guci, Kabupaten Tegal, Jateng, Rabu (17/9) (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Aktivitas Gunung Slamet di Jawa Tengah mengalami penurunan status dari siaga menjadi waspada. Sebab, tinggi aktivitas vulkanik sejak lima bulan lalu kini telah stabil.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Sudrajat, mengatakan, turunnya status gunung Slamet ditetapkan pada Selasa, 6 Januari 2015.

"Penurunan status tersebut dilakukan karena aktivitas Gunung Slamet cenderung stabil. Aktivitas seismik Gunung Slamet yang terekam dalam seismograf cenderung menunjukkan garis lurus," kata Sudrajat kepada VIVAnews, Rabu, 7 Januari 2015.

Perubahan status Gunung Slamet juga berimbas pada radius aman yang diturunkan oleh PVMBG. Sebelumnya, radius aman maksimal empat kilometer dari puncak, kini berubah menjadi dua kilometer dari puncak.

Berdasarkan pantauan di Pos PGA Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, hari ini, aktivitas Gunung Slamet cenderung menunjukkan cuaca terang dan tenang. Saat kondisi tampak secara kasat mata, cermati embusan asap putih tebal, tinggi lk 50 meter.

"Aktivitas kegempaan pukul 00.00-24.00 WIB terjadi 73 kali gempa embusan, amak 3-4 mm, lg 20-50 derajat," katanya.

Sudrajat menambahkan, meski kesimpulan sementara gunung yang berada di wilayah Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes itu turun, masyarakat diminta tetap waspada.


"Masyarakat tetap kami imbau waspada dan tidak beraktivitas sampai pada radius dua kilometer dari puncak. Karena, pada status waspada ini masih ada potensi letusan yang mengarah pada radius tersebut," ujar Sudrajat.

Source : VIVA.co.id