Penerbitan Akte Kematian Korban AirAsia Dipermudah

Surat keterangan sudah jadi bersamaan jenazah telah teridentifikasi.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur membuka posko khusus untuk mempermudah urusan layanan (surat keterangan) bagi keluarga korban pesawat AirAsia QZ8501. Posko untuk pelayanan cepat itu didirikan di Crisis Center Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur di Surabaya.

Kepala Dinas Kependudukan Jawa Timur, Edi Purwinarto, mengatakan bahwa layanan cepat pengurusan akta kematian itu pengecualian bagi keluarga korban kecelakaan pesawat AirAsia. Pemerintah proaktif, yakni surat keterangan sudah jadi bersamaan jenazah yang telah teridentifikasi. Surat juga siap diantar ke rumah duka atau Adi Jasa, tempat penyemayaman sementara.

"Setelah ada surat keterangan dari rumah sakit, kita langsung terbitkan akta kematian. Kita buka posko di sini (Polda Jatim) untuk memudahkan dan mempercepat layanan," kata Edi di Surabaya, Rabu, 7 Januari 2015.

Untuk menunjang layanan itu, dilibatkan petugas dari tujuh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kabupaten/kota se-Jawa Timur yang warganya menjadi korban pesawat AirAsia.

Untuk keperluan asuransi, petugas juga tengah melakukan berbagai komunikasi. Keluarga yang berduka diminta menyiapkan fotokopi kelengkapan pendukung, seperti kartu susunan keluarga, kartu tanda penduduk, akta kelahiran atau penunjang lain.

Warga Jawa Timur yang menjadi korban musibah itu ada 199 orang. Jumlah itu tersebar di 10 kabupaten/ kota. Dari Kota Malang, Kota Surabaya, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Probolinggo.

Warga asal Surabaya sebanyak 78 orang. Sebanyak 11 akta kematian yang sudah jadi dan diserahkan ada 11.

Dalam akta kematian, kesepakatan isian data kematian yang bersangkutan, tanpa tertulis di mana, kapan dan jam berapa. "Ini yang harus kita sepakati bahwa Akte Kematian tidak mencantumkan itu dan kita sepakati itu berlaku," ujarnya.

sOURCE : VIVA.co.id